Erratum / Corrigendum / Retraction : Tugas Editor

Setelah sebuah artikel publish pada sebuah Jurnal, maka dapat saja artikel tersebut akan mengalami 3 perlakuan sebagai berikut :

  1. Erratum (singular) atau Errata (plural)
  2. Corrigendum (singular) atau Corrigenda (plural)
  3. Retraction (singular) atau Retractions (plural)

ketiga hal diatas bagian dari tugas seorang editor pasca publish issue.

Continue reading

SALAMI-SLICING : Tugas Editor yang Terlupakan

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan publikasi dari suatu penelitian, membuat para peneliti terkadang melakukan berbagai kesalahan, baik disengaja atau tidak, hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi integritas peneliti itu sendiri. Kali ini saya diingatkan oleh Bpk. Wahyu Pamungkas, salah seorang Reviewer Jurnal RESTI terkait salah satu point penting tugas editor adalah mencek adanya SALAMI-SLICING atas artikel yang disubmit author ke Jurnal RESTI. Apa itu SALAMI-SLICING ?

Continue reading

3 Kesalahan yang Dihindari dalam Menulis Karya Ilmiah

_Ada tiga hal yang wajib dihindari dalam penulisan karya ilmiah, yaitu Falsification, Fabrication, dan Plagiarism (FFP), baik itu karya ilmiah yang dalam proses submit, dalam proses review apalagi dalam laporan penelitian. Hal ini juga ada yang menyebut sebagai tiga "dosa utama__" dari perilaku penelitian.

Tiga perilaku diatas merusak integritas penelitian, baik untuk individu peneliti, lab, universitas/instansi, dan bidang ilmu secara keseluruhan.

Continue reading

Beda Manuskrip, Artikel/Paper, Jurnal, Seminar/Konferen dan Prosiding

ephi.png, Apr 2020

ephi.png, Apr 2020
sign.png, Feb 2020
Dalam dunia publikasi ilmiah, kita sering mendengar istilah Manuskrip, Artikel/Paper, Jurnal, Seminar/Konferen dan Prosiding. Terkadang kita sering salah menempatkan penggunaan istilah-istilah tersebut, yang seharusnya Artikel disebut Jurnal, yang seharusnya Jurnal disebut Prosiding, dan lainnya. Sebenarnya apa sih bedanya. Berikut penjelasan singkat sesuai pemahaman saya, dan mohon dikoreksi jika salah CMIIW

Continue reading

Lagi-lagi tentang REJECT..

Sungguh suatu pekerjaan TERBERAT chief EDITOR adalah disaat memutuskan sebuah artikel diREJECT, apalagi jika diketahui itu adalah artikel dari kolega sendiri. Dalam suatu kegiatan workshop, pernah narasumber menyampaikan bahwa chief Editor harus mempunyai sifat "TEGA" jika ingin mempertahankan kualitas artikel di Jurnalnya, fokus ke artikel dan menghilangkan "rasa2" yang lainnya, jika "rasa2" itu dipertahankan, maka bersiap sajalah Chief Editor akan STRESS, antara mempertahankan kualitas jurnal dengan menimbang hal lain yg bisa jadi nanti beresiko turunnya akreditasi JURNAL, banyak AUTHOR bahkan KOLEGA tidak memahami bagaimana editor membangun JURNAL dari awal hingga mencapai akreditasi misalnya, karena AUTHOR hanya memikirkan bagaimana MANUSKRIP nya PUBLISH, sedangkan EDITOR memikirkan bagaimana JURNALnya tetap eksis, BEREPUTASI dan dengan artikel yang BERKUALITAS.

Continue reading

OAI Error : Ternyata Masalah SIMPEL

Beberapa waktu yang lalu ada yang komplain kenapa Artikel di jurnal RESTI tidak tampil di Portal GARUDA, setelah saya cek dan ricek dan tanya-tanya ke pihak GARUDA.. ternyata penyebabnya adalah kesalahan di sisi Open Archive Iniatitive (OAI) nya. Sebagaimana kita ketahui bahwa portal GARUDA merupakan HARVESTING yang secara terjadwal akan men crawler jurnal yang sudah terdaftar didalamnya menggunakan bantuan OAI ini. Cara mendeteksi kesalahan OAI ini melalui link http://jurnal.iaii.or.id/index.php/RESTI/oai, muncul error :

''OAI Error(s)
The request could not be completed due to the following error or errors.
Error Code badVerb
Illegal OAI verb''

Continue reading

Perlunya Empati AUTHOR terhadap EDITOR dan REVIEWER

sign.png, Feb 2020

Pekerjaan sebagai EDITOR dan atau REVIEWER Jurnal bukanlah pekerjaan yang mudah dan membutuhkan orang yang diharapkan telah mempunyai pengalaman publikasi baik yang publish di Jurnal Nasional (Terakreditasi) atau di Jurnal Internasional Bereputasi. Maka, posisi EDITOR/REVIEWER jurnal adalah orang-orang yang punya aktifitas padat dan kebanyakan aktifitas sebagai Editor/Reviewer pekerjaan tambahan disamping pekerjaan utama mereka yang juga sangat padat.

Oleh karena itu, AUTHOR harus punya sifat EMPATI terhadap pekerjaan EDITOR/REVIEWER setidaknya dengan cara mengirimkan Artikel yang betul-betul sudah sesuai dengan :

  • Ruang Lingkup Jurnal,
  • Tata tulis sudah sesuai dengan template Jurnal (Baca dan pahami secara teliti aturan template Jurnal)
  • Hindari Typo dan Tata tulisnya Rapi (lay out tidak berantakan gara2 tata letak gambar/tabel).

Continue reading

Pertanyaan dari AUTHOR yg sebaiknya di HINDARI

Disatu sisi pertanyaan seperti dibawah ini mungkin ada benarnya, namun disisi EDITOR/REVIEWER pertanyaan ini menjadi tantangan dalam menjaga independennya dalam mereview yang fokus kepada kualitas artikel secara ilmiah, terbebas dari faktor2 lain yang diluar kewenangan semestinya.

  • Selamat sore, maaf apakah slot untuk submit jurnal publikasi pada bulan ini masih tersedia?
  • Mohon bantuannya Pak, artikel ini merupakan syarat bagi saya untuk naik pangkat ?
  • Artikel saya gunakan sebagai syarat untuk memasukkan proposal hibah penelitian tahun ini pak ?
  • Artikel ini merupakan luaran wajib dari penelitian saya pak, mhn bantu di terima dan di publish ya pak ?
  • Saya sangat butuh artikel ini publish di Jurnal Bpk, krn sebagian dari syarat pengajuan pangkat saya,...?
  • Saya butuh publikasi untuk syarat maju sidang tesis pak, syarat untuk skripsi pak, dlll

Pertanyaan2 yang membuat independen EDITOR maupun REVIEWER di pertaruhkan. Sebaiknya penulis fokus menulsi artikelnya sebaik mungkin dan biarkan editor/reviewer bekerja sesuai dengan tupoksinya.

Continue reading

Kenapa Artikel REJECT di JURNAL RESTI?

Banyak juga yang bertanya kenapa Manuskripnya di REJECT di Jurnal RESTI, begini alasannya. REJECT/DECLINE adalah penolakan/pengembalian artikel yang telah di SUBMIT ke AUTHOR yang disebabkan oleh beberapa hal sesuai kebijakan masing-masing Pengelola Jurnal. Manuskrip dapat di REJECT pada saat review oleh editor dan pada saat telah di review oleh REVIEWER ataupun disaat copy editing dan production.

Berikut beberapa penyebab Manuskrip REJECT di Jurnal RESTI : (utamanya tidak mengikuti aturan template dengan teliti)

Continue reading

Page top