Editor

WITHDRAW atau RETRACTED

WITHDRAW atau RETRACTED

Beberapa hari terakhir ini, saya selaku Editor beberapa Jurnal menerima permintaan penarikan naskah (WITHDRAW) dan RETRACTED. Sebenarnya apa beda dua hal ini. Baik, mari kita diskusikan sesuai kemampuan saya memahaminya dan mohon masukan dari kita semua untuk tulisan ringan saya ini.

Continue reading

Pentingnya Submit Naskah Sesuai Template Jurnal

Template Jurnal memegang peran penting dalam sebuah naskah yang akan disubmit ke sebuah Jurnal. Sebuah template berusaha menjelaskan secara detail aturan tata tulis sebuah naskah, sehingga penting menjadi perhatian serius dari author. Beberapa Jurnal sangat konsen dengan kesesuaian naskah yang masuk dengan aturan di template ini. Mensubmit naskah sesuai template ke sebuah jurnal sebenarnya author telah membantu dirinya sendiri agar naskahnya dapat diproses lebih mudah oleh editor, sebaliknya, mensubmit naskah yang tidak sesuai template, seolah2 author ingin # mengatakan, hai editor tolong bantu "reject" naskah saya ya.....

Continue reading

Erratum / Corrigendum / Retraction : Tugas Editor

Setelah sebuah artikel publish pada sebuah Jurnal, maka dapat saja artikel tersebut akan mengalami 3 perlakuan sebagai berikut :

  1. Erratum (singular) atau Errata (plural)
  2. Corrigendum (singular) atau Corrigenda (plural)
  3. Retraction (singular) atau Retractions (plural)

ketiga hal diatas bagian dari tugas seorang editor pasca publish issue.

Continue reading

Lagi-lagi tentang REJECT..

Sungguh suatu pekerjaan TERBERAT chief EDITOR adalah disaat memutuskan sebuah artikel diREJECT, apalagi jika diketahui itu adalah artikel dari kolega sendiri. Dalam suatu kegiatan workshop, pernah narasumber menyampaikan bahwa chief Editor harus mempunyai sifat "TEGA" jika ingin mempertahankan kualitas artikel di Jurnalnya, fokus ke artikel dan menghilangkan "rasa2" yang lainnya, jika "rasa2" itu dipertahankan, maka bersiap sajalah Chief Editor akan STRESS, antara mempertahankan kualitas jurnal dengan menimbang hal lain yg bisa jadi nanti beresiko turunnya akreditasi JURNAL, banyak AUTHOR bahkan KOLEGA tidak memahami bagaimana editor membangun JURNAL dari awal hingga mencapai akreditasi misalnya, karena AUTHOR hanya memikirkan bagaimana MANUSKRIP nya PUBLISH, sedangkan EDITOR memikirkan bagaimana JURNALnya tetap eksis, BEREPUTASI dan dengan artikel yang BERKUALITAS.

Continue reading

Perlunya Empati AUTHOR terhadap EDITOR dan REVIEWER

sign.png, Feb 2020

Pekerjaan sebagai EDITOR dan atau REVIEWER Jurnal bukanlah pekerjaan yang mudah dan membutuhkan orang yang diharapkan telah mempunyai pengalaman publikasi baik yang publish di Jurnal Nasional (Terakreditasi) atau di Jurnal Internasional Bereputasi. Maka, posisi EDITOR/REVIEWER jurnal adalah orang-orang yang punya aktifitas padat dan kebanyakan aktifitas sebagai Editor/Reviewer pekerjaan tambahan disamping pekerjaan utama mereka yang juga sangat padat.

Oleh karena itu, AUTHOR harus punya sifat EMPATI terhadap pekerjaan EDITOR/REVIEWER setidaknya dengan cara mengirimkan Artikel yang betul-betul sudah sesuai dengan :

  • Ruang Lingkup Jurnal,
  • Tata tulis sudah sesuai dengan template Jurnal (Baca dan pahami secara teliti aturan template Jurnal)
  • Hindari Typo dan Tata tulisnya Rapi (lay out tidak berantakan gara2 tata letak gambar/tabel).

Continue reading

Pertanyaan dari AUTHOR yg sebaiknya di HINDARI

Disatu sisi pertanyaan seperti dibawah ini mungkin ada benarnya, namun disisi EDITOR/REVIEWER pertanyaan ini menjadi tantangan dalam menjaga independennya dalam mereview yang fokus kepada kualitas artikel secara ilmiah, terbebas dari faktor2 lain yang diluar kewenangan semestinya.

  • Selamat sore, maaf apakah slot untuk submit jurnal publikasi pada bulan ini masih tersedia?
  • Mohon bantuannya Pak, artikel ini merupakan syarat bagi saya untuk naik pangkat ?
  • Artikel saya gunakan sebagai syarat untuk memasukkan proposal hibah penelitian tahun ini pak ?
  • Artikel ini merupakan luaran wajib dari penelitian saya pak, mhn bantu di terima dan di publish ya pak ?
  • Saya sangat butuh artikel ini publish di Jurnal Bpk, krn sebagian dari syarat pengajuan pangkat saya,...?
  • Saya butuh publikasi untuk syarat maju sidang tesis pak, syarat untuk skripsi pak, dlll

Pertanyaan2 yang membuat independen EDITOR maupun REVIEWER di pertaruhkan. Sebaiknya penulis fokus menulsi artikelnya sebaik mungkin dan biarkan editor/reviewer bekerja sesuai dengan tupoksinya.

Continue reading

Kenapa Artikel REJECT di JURNAL RESTI?

Banyak juga yang bertanya kenapa Manuskripnya di REJECT di Jurnal RESTI, begini alasannya. REJECT/DECLINE adalah penolakan/pengembalian artikel yang telah di SUBMIT ke AUTHOR yang disebabkan oleh beberapa hal sesuai kebijakan masing-masing Pengelola Jurnal. Manuskrip dapat di REJECT pada saat review oleh editor dan pada saat telah di review oleh REVIEWER ataupun disaat copy editing dan production.

Berikut beberapa penyebab Manuskrip REJECT di Jurnal RESTI : (utamanya tidak mengikuti aturan template dengan teliti)

Continue reading

Author Tidak RESPON

Catatan Editor Jurnal RESTI pagi ini, Terkadang keputusan SULIT itu harus diambil, kali ini beberapa naskah mesti kami kembalikan ke Author, ada yang ditahap SUBMISSION sudah dikembalikan karena tidak ditulis mengikuti aturan template Jurnal RESTI atau sudah mendapat respon dari editor namun AUTHOR tidak merespon, ada juga yang telah masuk proses REVIEW, namun setelah mendapat koreksi dari REVIEWER, author sangat lama merespon (lebih dari 1 bulan), sehingga kita anggap tidak serius dalam memperbaiki naskah dan akhirnya mesti dikembalikan naskahnya. Ada juga yang sudah memperbaiki hasil dari REVIEWER, namun tidak sempurna dalam menyikapi saran dari REVIEWER.

Continue reading

Page top